Jumat, 31 Agustus 2018

Rangkuman Materi Ekonomi tentang Bab Manajemen


Isi

A. Konsep Manajemen
Sejak zaman dahulu, manusia menyadari akan kelemahan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, mereka telah menyadari perlunya kerja sama dalam melakukan kegiatan. Apabila karja sama antara orang – orang untuk mencapai suatu tujuan telah menjadi kerja sama formal, yang diperlukan atau unsure terpenting dalam mewujudkan kerja sama itu adalah adanya manajemen.
Walaupun manajemen telah ada sejak lahirnya peradaban manusia, manajemen sebagai ilmu baru lahir pada akhir abad ke-19. Gerakan manajemen ilmiah dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886 di Amerika Serikat.
Pada awalnya, penyelidikan Taylor adalah menyangkut usaha mencapai efisiensi perusahaan dan upaya meningkatkan produktivitas para pekerja. Berdasarkan penyelidikannya yang terkenal, yaitu Studi Penggunaan Waktu dan Gerak-gerik dalam Melaksanakan Pekerjaan (Time and Motion Study), ditemukan bahwa rendahnya efisiensi tenaga kerja karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik yang tidak produktif. Hasil penelitian Taylor kemudian dituangkan dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Manajemen Ilmiah (The Principles of Scientifiic Managemen) yang terbit tahun 1911. Karena sumbangannya ini, kemudian F.W Taylor dijuluki sebagai Bapak Manajemen Ilmiah (The Father of Scientific Management).
Rintisan Ilmu manjemen juga dilakukan oleh ahli lain dari prancis, yaitu Henry Fayol yang menerbitkan sebuah buku berjudul Manajemen Umum dan Industri (General and Industrial Management) yang aslinya terbit dalam bahasa Prancis pada tahun 1918. Henry Fayol merumuskan 14 asas atau prinsip umum manajemen yang kemudian menjadi dasar – dasar teori ilmu manajemen. Oleh karena itu, Henry Fayol mendapat julukan Bapak Ilmu Manajemen (The Father of Science of Managemen).

B.  Pengertian Manajemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) Edisi Keempat, Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Sementara pengertian manajemen menurut para ahli sebagai berikut :
a.    Menurut F.W Taylor, Manjemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain) atau setiap system kerja sama manusia dengan sikap dan jiwa seseorang sarjana dan dengan menggunakan alat – alat perumusan.
b.    Menurut T. Hani Handoko (ekonom dari Indonesia), Manajemen merupakan bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan,kepimpinan, dan pengawasan.
c.    Menurut S.P. Siagian (Ekonom dari Indonesia) dalam buku berjudul Filsafat Administrasi, Manajemen adalah kemampuan atau ketersmpilan untuk memperolah suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
d.   Menurut Goerge R. Terry (Pengusaha dan politikus dari Amerika), Manajemen yaitusuatu proses khas yang terdiri atas berbagai tindakan perencanaan, perorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
e.    Menurut James A.F. Stoner (ahli manajemen dari Australia), manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

C. Fungsi Manajemen
Banyak ahli mengemukakan fungsi manajemen. Pendapat dari Harold Koontz dan Cryl O’Donnell banyak dianut ahli – ahli lain. Fungsi-fungsi ini merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan organisasi. Mereka itulah para manajer.
Fungsi – fungsi manajemen dapat dilakukan pada beberapa tingkat baik manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle manager), maupun manajer tingkat bawah (lower manager). Berikut uraian tentang fungsi – fungsi manajemen dalam mengatur organisasi maupun badan usaha:
1.      Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan, hasilnya berupa rencana. Perecanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akann datang dalam pencapaian tujuan yang telah diterapkan. Perencanaan yang baik semua sumber daya akan dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Adapun tujuh langkah yang dilakukan dalam perencanaan :
·  Memahami sifat hakiki masalah yang dihadapi;
·  Mengumpulkan data yang diperlukan;
·  Menganalisis data;
·  Menentukan beberapa alternatif cara yang harus ditempuh unuk mencapai tujuan;
·  Memilih cara yang dianggap baik;
·  Melaksanakan pembuatan rencana;
·  Menilai hasil perencanaan yang telah dibuat.

2.      Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses penggelompokan orang – orang, alat, tugas atau kegiatan, tanggungjawab,dan wewenang sedemikan rupa hingga tercipta suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama atau persekutuan antara orang – orang untuk percapaian tujuan bersama. Dalam bentuk formalnya, organisasi akan diwujudkan sebuah struktur formal yang menunjukkan suatu rangka dari hubungan antar kegiatan, dan jalinan wewenang serta tanggung jawab setiap satuan organisasi. Dalam pengorganisasian terjadi pembentukan bagan struktur organisasi.
Berikut enam asas yang harus diperhatikan dalam pembentukan bagan struktur organisasi, antara lain :
·      Perumusan tujuan organisasi secara jelas;
·      Pembagian tugas pekerjaan;
·      Delegasi wewenang;
·      Rentangan pengawasan;
·      Tingakat pengawasan;
·      Kesatuan perintah serta tanggung jawab.
Berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab serta hubungan kerja dalam organisasi, dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu
a)   Organisasi Bentuk Lurus atau Organisasi Garis
Kewenangan dari manajer puncak langsung dilimpahkan kepada manajer di bawahnya dan diberi tanggung jawab mengenai hal-hal di satuan yang dipimpinnya.
b)   Organisasi Bentuk Fungsional atau Organisasi Staf
Kewenangan dari manajer puncak dilimpahkan kepada para staf ahli mengenai suatu fungsi tertentu. Dan pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab kepada staf ahli yang menyangkut fungsi tertentu.
c)    Bentuk Gabungan antara Organisasi Lurus dan Organisasi Fungsional/Staf
Satuan-satuan organisasi disusun dalam bentuk lurus, di pihak lain ada staf ahli untuk memberikan konsultasi dan bantuan terhadap satuan tersebut.

3.      Fungsi Pengisian Jabatan (Staffing)
Fungsi Staffing berkenaan dengan penyarian, seleksi, latihan pengembangan, dan pemberian imbalan terhadap karyawan. Calon karyawan dapat diperoleh dari dalam yang berarti mengambil karyawan dari dalam perusahaaan sendiri untuk diperomosikan ke dalam jabatan yang diperlukan. Dan bisa juga melalui luar yang berarti teman-teman pegawai, kantor penempatan tenaga kerja, lembaga-lembaga, pendidikan, dan bisa juga melalui periklanan.
4.      Fungsi Pengarahan (Directing)
Fungsi pengarahan biasanya disebut juga fungsi motivasi. Fungsi motivasi adalah suatu proses pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan agar mereka secara ikhlas mau berusaha untuk tercapainya tujuan organisasi secara efisien. Fungsi pengarahan akan diwujudkan, antara lain dalam pemberian perintah dari atasan kepada bawahan.
5.      Fungsi Pengawasan (Controling)
Fungsi pengawasan merupakan aktivitas mencocokkan, memeriksa, dan mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

D. Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-Unsur manajemen merupakan syarat untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena memiliki tujuan. Dan tujuan manajemen sebagai berikut.
·      Mencapai tujuan organisasi atau pribadi
·      Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, yaitu dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Misalnya pemilik dengan karyawan, kreditur atau debitur, konsumen, pemasok, dll.
·      Mencapai efisiensi dan efektivitas, seorang manajer yang baik harus selalu efektif dan efisien dalam mencapai hasil yaitu dengan memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan.
Untuk mencapai tujuan diperlukan unsur-unsur manejemen atau sering disebut juga alat-alat/sarana (tools). Dan unsur-unsur terdiri dari Manusia, uang, bahan, mesin, metode, dan pasar.
1.    Manusia (Man)
Faktor terpenting dari pencapaian tujuan yang telah ditentukan adalah manusia. Karena manusia yang menyususn rencana dan tujuan tertentu serta melaksanakan proses manajemen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manusia memiliki fungsi ganda yaitu sebagai subjek dan objek. Menusia sebagia subjek, artinya manusia berperan melakukan tindakan atau usaha. Dan manusia juga berperan sebagai motivator, penggerak, ataupun dinamisator. Manusia sebagai objek, artinya manusia bisa diatur dan digerakkan seperti sarana manajemen lain. Untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien diperlukan manusia yang berkopeten.
2.    Uang (Money)
Uang sebagai sarana manajemen yang memungkinkan segala sesuatu diperhitungkan secara rasional. Uang digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli bahan (material) dan mesin, serta membiayai kegiatan peasaran dan penelitian metode kerja. Uang sebagai sarana menajer sebgaiknya digunakan secara efisien dan efektif agar tujuan yang ingin dicapai yang dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
3.    Bahan (Materials)
Bahan atau materials terdiri atas bahan mentah (raw materials), barang setengah jadi, dan barang jadi. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Penentuan bahan berkualitas dengan didukung oleh SDM yang kompeten dapat mencapai sesuai dengan tujuan.
4.    Metode (Methods)
Metode atau cara digunakan untuk mendukung pemanfaatan manusia, uang dna bahan dalam aktivitas manajemen. Metpde ini diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen, yaitu dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggerak, dan pengawasan. Suatu metode dinyatakan sebagai tata cara kerja dengan mempertimbangkan aspek sasaran, fasilitas tersedia, alokasi waktu, uang serta kegiatan usaha. Dengan metode kerja, tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
5.    Mesin (Machines)
Peranan mesin sebagai alat bantu kerja sangat diperlukan dalam setiap organisasi. Mesin dapat meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Pemakaian mesin mempermudah proses produksi, menciptkan efisiensi kerja, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Suatu perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari biaya produksi tertentu.
6.    Pasar (Market)
Penguasaan pasar (market) untuk menyalurkan produk tertentu merupakan faktor yang perlu diperhatiakan suatu perusahaan. Pasar berperan sebagai faktor yang mendorong peningkatan kualitas hasil produksi. Penguasaan pasar untuk mendistribusikan hasil-hasil produksi agar sampai kepada konsumen merupakan hal yang menentukan dalam aktivitas manajemen. Agar dapat menguasai pasar kualitas dan harga barang harus sesuai selera konsumen dan daya beli konsumen.

E.  Bidang Manajemen
Sejak lahirnya manajemen sebagai ilmu, manajemen diterapkan pertama-tama untuk badan usaha atau perusahaan. Dalam suatu badan usaha, kegiatan-kegiatan yang harus dikelola dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang mencakup bidang produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan administrasi. Bidang manajemen berkaitan dengan bidang-bidang yang ada dalam suatu badan usaha.
1.      Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pengarahan dan pengawasan secara sistematis proses perubahan (transformasi) faktor-faktor produksi (input) menjadi barang atau jasa (output). Input diperlukan meliputi sumber daya manusia , mesin, peralatan, fasilitas, modal uang, dll. Selain proses transformasi, terjadi penciptaan atau penambahan nilai atau guna ekonomi (utility).
Manajemen produksi terdiri atas dua tahapan pokok antara lain.
·      Tahap kegiatan perencanaan system produksi merupakan tahapan sebelum dilakukan proses produksi. Kegiatan ini dilakukan hanya sekali pada saat akan memulai suatu usaha, atau mungkin, pada saat akan dilakukan perubahan besar – besaran atas system produksi yang telah ada. Kegiatannya meliputi
a)    Perencanaan lokasi tempat usaha;
b)   Perencanaan pengaturan tata letak fasilitas dan peralatan produksi;
c)    Perencanaan system pengendalian persediaan bahan;
d)   Pemilihan perlengkapan dan fasilitas fisik untuk produksi (physical facilities;
e)    Perencanaan desain produk.
·      Tahap kegiatan perencanaan dan penyelenggaraan produksi merupakan tahapan menjelang dan selama berlangsungnya proses produksi. Kegiatannya meliputi
a)    Perencanaan dan pengawasan kegiatan produksi mencakup penepatan jumlah barang yang akan dihasilkan, pengendalian persediaan bahan baku, dan pengawasan kualitas;
b)   Penetapan – penetapan seperti proses produksi (routing0, jadwal proses produksi (scheduling), pemberian perintah kerja (dispathching), dan pengawasan.
2.      Manajemen Pemasaran
Keberhasilan produksi harus disertai pula keberhasilan dalam pemasarannya. Konsep pemasaran modern mengajarkan bahwa produsen dalam menghasilkan barang atau jasa harus dapat memuaskan keinginan  atau kebutuhan konsumen.  Pemasaran modern meletakkan kepuasan konsumen sebagai tujuan. Agar baran atau jasa yang dihasilkan dapat dipasarkan, manajemen pemasaran harus mendasarkan kegiatannya pada pengetahuan tentang para calon konsumennya.
Dalam melaksankan fungsinya, manajemen pemasaran dapat menggunakan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut.
a)   Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia diberbagai tempat dengan harga yang murah. Manajer perusahaan yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi dan distribusi yang luas.
b)  Konsep Menjual dan Penjualan
Konsep menjual menyatakan bahwa jika konsumennya diabaikan maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan penjualan dan promosi yang agresif.
c)   Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menjadi efektif daripada pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar.
d)  Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer berorientasi pada produk akan berusaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakan.
e)   Konsep Pemasaran Sosioal
Dalam konsep pemasaran social, perusahaan bertindak berdasar-kan tiga pertimbangan, yaitu laba, pemuasan keinginan konsumen, dan kepentingan masyarakat. Jadi perusahaan diharapkan

3.      Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan (financial management) sering juga disebut sebagai manajemen permodalan atau pembelanjaan perusahaan (business finance). Manajemen keuangan mencakup penanganan masalah kebutuhan badan usaha, perencanaan struktur keuangan badan usaha, sumber-sumber modal, dan analisis laporan keuangan.
Kegiatan pencarian sumber dana disebut pembelanjaan pasif yang berarti menerima dana dari berbagai sumber, sedangkan kegiatan penggunaan dana disebut pembelanjaan aktif yang berarti menggunakan data yang diterima. Sumber – sumber keuangan perusahaan, antara lain
·      Para pemilik, tabunganmasyarakat, dan tabungan pemerintah;
·      Pasar uang dan pasar modal diselenggrakan oleh lembaga-lembaga keuangan, baik maupun nonbank;
·      Penjualan saham, baik secara tertutup untuk kalangan tertentu, misalnya di lingkungan keluarga, maupun secara terbuka di bursa saham (bursa efek).
Badan usaha akan selalu menekankan pada upaya memelihara efisiensi perusahaan dalam menangani masalah analisis laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan suatu badan usaha harus disertai analisis-analisis sebagai berikut.
a)    Likuiditas
Likuditas adalah kemampuan membayar kewajiban-kewajuban jangka pendek, seperti utang, gaji/upah karyawan, dan pembelian bahan baku.
b)   Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan membayar seluruh kewajiban, seperti utang jangka pendek atau jangka panjang, pembayaran gaji/upah, dll. Seandainya pembayaran dilikuidasi (dibubarkan).
c)    Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba, misalnya per tahun dapat dihasilkan laba sebesar 25% dari modal yang dimiliki.

4.      Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia juga disebut manajemen tenaga kerja. Hal ini disebabkan yang ditangani adalah tenaga kerja, baik manajer maupun tenaga kerja. Sumber daya manusia harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyumbangkan kecakapan, keahlian, dan daya kreatifitas dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah cabang manajemen yang berurusan dengan penanganan hubungan antara perusahaan dan para pekerja, yang mencakup persoalan penerima dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, pemberi kopensasi (imbalan), dan kesejahteraan karyawan, serta hubungan industrial. Dengan kemampuan tersebut diharapkn tenaga kerja dapat memenuhi persyaratan dalam menduduki suatu jabatan atau menjalankan tugas tertentu.
Pengembangan karyawan terkait dengan perlunya profesionalisme di kalangan para karyawan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menuntut perlunya profesionalisme yang makin berkembang pula.

5.      Manajemen Administrasi / Akuntansi
Pengelolaan kegiatan yang bukan peristiwa keuangan/kekayaan disebut manajemen administrasi atau manajemen tata usaha. Pengelolaan peristiwa keuangan/kekayaandisebutmanajemen tata buku atau manajemen akuntansi. Keduannya tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Dalam administrasi modern, manajemen administrasi memanfaatkan computer dan teknologi komunikasi dan informasi serta peralatan atau mesin-mesin kantor modern untuk menyelenggarakan system informasi manajemen. Dengan system informasi manajemen, manajemen administrasi memungkinkan dapat menyediakan dan memproses informasi atau data, dan memanfaatkan segala informasi yang diperlukan dalam dunia usaha secara terperinci dan akurat sehingga cara kerja yang dilakukan lebih terorganisasi dan sistematis.
Tiga bidang akuntansi ialah akuntansi keuangan, akuntansi biaya, dan akuntansi manajerial.
a)   Akuntansi Keuangan (financial accounting)
Akuntansi keuangan adalah pencatatan (pengadministrasian) peristiwa-peristiwa yang menyebabkan perubahan kekayaan, baik besarnya maupun strukturnya.
b)  Akuntansi Biaya (cost accounting)
Akuntansi biaya adalah pencatatan (pengadministrasian), penghitungan biaya (harga pokok) produksi, biaya penjualan, biaya-biaya lain dan laba rugi.
c)   Akuntansi Manajerial (managerial accounting)
Akuntansi manajerial adalah akuntansi yang khusus disiapkan sebagai laporan atau bahan informasi bagi manager, yang selanjutnya oleh manajer akan digunakan dalam pengawasan dan pengambilan keputusan. Sebenarnya, akuntansi manajerual tidak lain adalah rangkuman dari akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang secara khusus disiapkan untuk kepentingan manajer.

F.  Tingkatan Manajemen
Manajemen dapat diklasifikasikan menggunakan dua cara, pertama menurut cakupan atau ruang lingkup kegiatan manajemen dan menurut tingkatan dalam berorganisasi atau hierarki manajemen.
1.    Cakupan Kegiatan Manajemen
Berdasarkan cakupan kegiatan atau ruang lingkup kegiatan dalam pengelolaan, tingkatan manajemen dibedakan menjadi manajemen umum dan manajemen fungsional.
a)   Manajemen Umum (General Management)
Tugas manajem umum yaitu mengatur, mengawasi, dan mempertanggungjawabkan keseluruhan satuan kerja atau divisi operasional yang mencakup kegiatan fungsional satuan kerja. Manajemen bertanggung jawab terhadap keseluruhan bidang manajemen, seperti produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan administrasi. Manajemen umum dipimpin oleh manajer umum.
b)   Manajemen Fungsional (Functional Management)
Manajemen fungsional bertanggung jawab atas satu bidang manajemen tertentu, seperti produksi, pemasaran, keuangan, personalia, atau administrasi. Kegiatan di setiap bidang manajemen produksi, manajer produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi.
2.    Hierarki Manajemen
Tingkatan manajemen berdasarkan hierarki manajemen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
a)   Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak sering disebut executive officer atau top management berada pada tingkatan tertinggi. Manajemen puncak terdiri atas dewan direktur atau eksekutif. Manajemen puncak tanggungjawab terhadap keseluruhan aktivitas suatu organisasi. Tugas manajemen puncak adalah merencanakan kegiatan dan strategi serta mengarahkan jalannya perusahaan. Manajemen puncak bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas suatu organisasi, contohnya manajemen puncak adalah direktur, chief executive officer (CEO), dan chef financial (CFO).
b)   Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah terdiri atas beberapa tingkatan dalam sebuah organisasi. Tugas manajemen menengah adalah menggerakkan, memahami, dan motivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Manajemen menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajemen lainnya dan kadang langsung kepada karyawan operasional. Manajemen menengah berperan sebagai penghubung antar manajemen puncak dan menejemen bawah. Contoh manajemen menengah adalah kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, dan manajer divisi.
c)    Manajemen Lini Pertama
Manajemen lini pertama merupakan manajemen tingkatan paling rendah dalam satu organisasi. Tugas dari menejemen ini adalah memimpin dan mengawasi tenaga operasioanal, sebab manajemen ini berhubungan langsung dengan tenaga operasional atau karyawan.

Selanjutnya factor apa yang menentukan suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar? Proses suatu manajemen suatu organisasi dapat berjalan lancer jika didukung manajer yang berkompeten. Manajer harus memiliki keterampilan atau kemampuan yang dibutuhkan dalam pengelolaan suatu organisasi. Kemampuan manajerial hendaknya dimiliki seorang manajer untuk menggerakkan orang dan fasilitas yanag ada dalam menjalankan fungsi-fungsinya guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Robert L. Katz. Ekonom amerika serikat, seorang manajer harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi
a.   Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan teknis dimiliki oleh manajer lini pertama untuk menggunakan peralatan, parsedur, atau teknik dari suatu bidang tertentu. Dalam melaksanakan tuga, manajer lini pertama harus memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal. Kemampuan teknis diperoleh melalui pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Keterampilan teknis merupakan kemampuan menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya seorang teknisi.
b.   Keterampilan Manusiawi (Human Skills)
Keterampilan manusia yang harus dimiliki, yaitu keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berinteraksi dengan orang lain. Katerampilan ini diperlukan dalam memotivasi bawahan untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajer menengah harus memiliki keterampilan manusiawi agar memungkinkan pendelegasian tugas dan penggerakan karyawan berlangsung efisien.
c.    Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Keterampilan konseptual pada manajer, yaitu kemampuan mengoordinasikan dan menginterasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Keterampilan konsepsual harus dimiliki atau dikuasai manajer puncak. Dengan keterampilan ini, manajer puncak mampu melihat keseluruhan permasalahan organisasi, memahami antar bagian yang saling berkaitan, dan mengantisipasi perubahan salah satu bagian yang akan berpengaruh terhadap seluruh organisasi.
G.  Prinsip Manajemen
Pedoman dalam mengelola sebuah organisasi, yaitu menggunakan prinsip manajemen. Prinsip manajemen bersifat flaksibel, artinya tidak harus diterapkan sekaligus, melainkan disesuaikan dengan situasi yang ada. Menurut Henry Fayol, seorang ahli manajemen dalam bukunya Genenral and Industrial Management, prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut.
a.   Pembagian Kerja (Division of  Work)
Untuk mencapai tujuan tertentu setiap kegitan organisasi harus ada pembagian kerja, setiap orang harus jelas tugas yang dikerjakan. Pembagian atau spesialisasi kerja perlu disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian agar proses kerja berlangsung efektif. Tujuan pembagian kerja adalah menciptakan proses kerja yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penempatan tenaga kerja dalam suatu perusahaan sebaliknya menerapkan prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (The right man in the right place). Pembagian kerja harus objektif, bukan bersifat emosiopnal subjektif yang berdasarkan factor suka dan tidak suka.
b.   Wewenang dan Tanggng Jawab (Authority and Responsbility)

c.     Disiplin (Discipline)
Sikap disiplin harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam suatu organisasi agar pendelegasian wewenang berlangsung secara efektif. Disiplin merupakan sikap dan perilaku patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, baik atasan maupun bawahan dapat melaksanakan pekerjaan sesuai rencana, peraturan, dan sasaran yang telah ditetapkan.
d.   Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Prinsip kesatuan perintah dimaksuskan agar karyawan tidak mengalami kebingungan atas perintah atasan. Karyawan harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang diberikan dapat berupa lisan maupun tulisan.
e.    Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
 ...


0 komentar:

Posting Komentar