#Teks Cerpen
Keutuhan Sahabat
Cerpen Karangan: Halimah
Kategori: Cerpen Persahabatan, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 23 August 2016
Cerpen Karangan: Halimah
Kategori: Cerpen Persahabatan, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 23 August 2016
Disini aku masih duduk di sekeliling
mereka yang menyayangiku. Canda dan tawanya masih terdengar di telingaku.
Pandanganku masih menatap wajah mereka yang tertawa ria. Sentuhan pelukannya
masih di tubuhku yang seakan telah hilang ditelan waktu yang berputar begitu
cepat.
Hari itu, 14
november…
Aku terbangun dari tidur. Saatnya mandi dan shalat subuh. Aku langsung menemui ibuku yang tengah memasak sarapan untuk kami.
“bu, masak apa pagi ini?”
“nasi goreng, kamu gak sekolah? Kok belum siap siap..”
“iya, ini juga mau siap siap. Sekalian lihat ibu masak”
Aku berangkat sekolah setelah menyantap sarapan. Aku diantar ayah setiap paginya.
Aku terbangun dari tidur. Saatnya mandi dan shalat subuh. Aku langsung menemui ibuku yang tengah memasak sarapan untuk kami.
“bu, masak apa pagi ini?”
“nasi goreng, kamu gak sekolah? Kok belum siap siap..”
“iya, ini juga mau siap siap. Sekalian lihat ibu masak”
Aku berangkat sekolah setelah menyantap sarapan. Aku diantar ayah setiap paginya.
Sesampainya
disekolah…
“assalamualaikum Lita!!” sapa seorang lelaki padaku
“walaikum salam” jawabku, padahal aku tidak mengenal sama sekali siapa dia. Tapi bagaimana bisa dia mengenali namaku. Ah, sudahlah mungkin dia juga salah seorang teman sahabatku.
“assalamualaikum Lita!!” sapa seorang lelaki padaku
“walaikum salam” jawabku, padahal aku tidak mengenal sama sekali siapa dia. Tapi bagaimana bisa dia mengenali namaku. Ah, sudahlah mungkin dia juga salah seorang teman sahabatku.
Aku mempunyai 2 orang sahabat,
namanya maya dan rama. Namun ada yang berbeda dengan mereka, mereka menatapku
sinis, terutama maya setelah aku dekati mereka menjauhiku. Tapi entahlah, bel
masuk pun berbunyi, kami memang beda kelas hanya rama yang sekelas denganku
yaitu ipa, sedangkan maya ips. Di kelas aku menyapa rama “hai rama, maya kenapa
kok jadi cuek gitu” “gak apa apa kok” jawab rama dengan tersenyum. Memang aneh
bagiku dengan perubahan sikap mereka padaku.
Setelah beberapa hari aku tidak
tahan dengan sikap mereka. Saat pelajaran dimulai guru mata pelajaran tidak
datang karna sakit dan kebetulan tidak ada tugas yang ditinggalkan. Aku menarik
tangan rama dari rombongan temannya dan membawanya ke sudut kelas. Dia kaget
“apa an sih lit, ganggu aja, aneh tau gak!”
“kamu yang aneh, kok kamu dan maya jadi cuek, kasar, dan judes gitu sih, salah aku apa sama kalian!!”
Rama terdiam. Aku terus saja bicara walaupun dia mendengarkanku atau tidak. Sambil menangis. Sampai akhirnya rama tidak tahan melihatku menangis, mungkin rama menyamakan derajat perempuan sama seperti ibunya.
Rama akhirnya bicara “tenanglah, aku akan katakan semua rahasia ini..”
“lita, sebenarnya maya menyukai seorang pria, dia ketua rohis di sekolah kita, dia juga cerdas dan mewakili sekolah kita dalam olimpiade biologi. Tapi maya melihat…” belum selesai rama menyelesaikan kalimatnya “rama” teriak maya dari balik pintu kelas. Rama kelabakan melihat maya.
Aku tau maya tidak marah padaku tapi maya yang mencoba menjauhiku.
“kamu yang aneh, kok kamu dan maya jadi cuek, kasar, dan judes gitu sih, salah aku apa sama kalian!!”
Rama terdiam. Aku terus saja bicara walaupun dia mendengarkanku atau tidak. Sambil menangis. Sampai akhirnya rama tidak tahan melihatku menangis, mungkin rama menyamakan derajat perempuan sama seperti ibunya.
Rama akhirnya bicara “tenanglah, aku akan katakan semua rahasia ini..”
“lita, sebenarnya maya menyukai seorang pria, dia ketua rohis di sekolah kita, dia juga cerdas dan mewakili sekolah kita dalam olimpiade biologi. Tapi maya melihat…” belum selesai rama menyelesaikan kalimatnya “rama” teriak maya dari balik pintu kelas. Rama kelabakan melihat maya.
Aku tau maya tidak marah padaku tapi maya yang mencoba menjauhiku.
Hari ini ada rapat osis, aku
terpilih mewakili sekolah lomba olimpiade matematika. Aku bertemu dengannya
lagi, lelaki yang menyapaku saat itu. Kami pun berkenalan, namanya aldi, ketua
rohis.. Dia dia orangnya, pemuda yang disukai maya. Kami pun semakin dekat,
suatu hari kuceritakan masalah persahabatanku karena dia. Tapi, tidak kusangka
“lita, aku tau itu, namun jujur aku malah menyukaimu dari pada maya” tapi tidak bagiku, persahabatan itu jauh lebih penting. Aldi mungkin merasa bersalah denganku.
“lita, aku tau itu, namun jujur aku malah menyukaimu dari pada maya” tapi tidak bagiku, persahabatan itu jauh lebih penting. Aldi mungkin merasa bersalah denganku.
21 maret…
Maya dan rama menemuiku di perpustakaan. Mereka memeluku, aku tak menyangkanya “maafin aku lit, aku sadar persahabatan lebih penting dari cinta” kata maya sambil menangis.
Aku tidak mengerti apa sebabnya maya kembali seperti dulu. Tanpa sengaja kulihat aldi mengacungkan jempolnya ke arah rama dari balik pintu sambil tersenyum. Oh, dia orangnya yang mengembalikan keutuhan persahabatan kami.
Maya dan rama menemuiku di perpustakaan. Mereka memeluku, aku tak menyangkanya “maafin aku lit, aku sadar persahabatan lebih penting dari cinta” kata maya sambil menangis.
Aku tidak mengerti apa sebabnya maya kembali seperti dulu. Tanpa sengaja kulihat aldi mengacungkan jempolnya ke arah rama dari balik pintu sambil tersenyum. Oh, dia orangnya yang mengembalikan keutuhan persahabatan kami.
#Teks Monolog
PILIHAN
Karya: Sri Maha
Dewi
PROLOG
(Disini aku masih duduk
disekeliling mereka yang menyayangiku. Canda dan tawanya masih terdengar
ditelinggaku. Pandanganku masih menatap wajah mereka yang tertawa ria. Sentuhan
pelukannya masih ditubuhku yang seakan hilang ditelan waktu yang berputar
begitu cepat.)
DIALOG MONOLOG
(Suasana panggung yang sunyi, hanya suara burung berkicau
dan pelaku sampai disekolah dengan wajah sedih sambil menyusuri lorong kelas.)
Dewi:
“Tak pernah terbayangkan dan tak pernah terfikirkan.” (sambil memegang kepala. Duduk dikursi teras
kelas)
Dewi:
“Aku meninggalkan cintaku. Iya seseorang yang sangat
kucintai! Namun itu dulu.” (Wajah sedih)
Dewi:
“Aku selalu berdoa agar kisah cintaku tak sepedih ini.
Namun apa yang terjadi padaku ini.” (wajah
termenung).
Dewi:
“tidak (Berdiri).
Aku harus merelakannya” (Wajah kesal)
Dewi:
“Merelakan demi kebahagiaanku kehilangan ini semua” (Wajah Marah dan kesal. Tangan menunjuk)
Dewi:
“Mungkinkah ini jalan yang terbaik yang ditakdirkan
kepadaku.” (Wajah Kecewa)
Dewi:
“Sahabat? Haha itu apa?” (Wajah angkuh)
Dewi:
“Selama aku seperti ini? Dimanakah sahabatku !” (Bertanya-tanyadengan wajah kebinggungan)
Dewi:
“di saat aku seperti ini sahabatku yang dulu seakan menghilang.
Secepat inikah sahabatku berubah.” (Wajah
Sedih)
Dewi:
“Dimanakah sahabatku yang dulu?” (Wajah Kesal dan bertanya-tanya)
Dewi:
“Kini sahabatku yang dulu telah berubah” (Wajah Kesal)
Dewi:
“Persahabatan yang dahulunya lebih erat dibanding
rapuhnya cinta. Iya cinta yang hanya sesaat.” (Wajah termenung)
Dewi:
“Akankah aku mempunyai sahabat seperti yang dulu? Ya! Sahabat
yang meninggalkanku saat aku sedang mempunyai masalah.” (Wajah Bersalah)
Dewi:
“Mungkin ini jalanku. Iya jalan yang terbaik pilihan
tuhan untukku yang telah membuka topeng licik sahabatku ”(Wajah Tersenyum)
Dewi:
“Merelakan kisah cinta dan sahabatku pergi. Ya!
Merelakan untuk pergi” (Wajah binggung)
Dewi:
“aku harus tetap bisa hidup tanpa sahabatku yang
dulu.” (Wajah Ceria)
Dewi:
“Tuhan…jika ini memang benar jalan terbaik untukku.
Aku akan tetap semangat menghadapi kehidupan masa depanku tanpa dirinya. Aku
akan tetap hidup walaupun tanpa sahabat. Kehidupan.(Berjalan keluar) Ya! akulah yang patut menentukan kehidupanku
kelak. Aku harus bisa” (Tersenyum bahagia)
EPILOG
(Akhirnya anak itupun tersenyum bahagia dengan meninggalkan
cintanya dan sahabat lamanya. Anak itupun memulai hidup baru dengan suasana
baru, sahabat baru dan kisah hidupnya yang baru. Anak itupun memulai kehidupan
baru dengan membuka lembaran hidup tanpa sahabat lamanya dan kisah cintanya
yang lalu.
Nikmatilah apa yang
ada pada kehidupanmu. damailah dengan dirimu sendiri. Jangan kau biarkan rasa benci yang mengambil alih keadaan dirimu. Yakinlah pada dirimu sendiri jika kau mampu untuk
melewati semua cobaan dari-Nya.)
jika kata-katanya sedikit berantakan harap maklum dan mohon maaf. Semoga bermanfaat. terimakasih :))
0 komentar:
Posting Komentar