Isi
A. Konsep Manajemen
Sejak zaman
dahulu, manusia menyadari akan kelemahan yang ada pada dirinya. Oleh karena
itu, mereka telah menyadari perlunya kerja sama dalam melakukan kegiatan.
Apabila karja sama antara orang – orang untuk mencapai suatu tujuan telah
menjadi kerja sama formal, yang diperlukan atau unsure terpenting dalam
mewujudkan kerja sama itu adalah adanya manajemen.
Walaupun
manajemen telah ada sejak lahirnya peradaban manusia, manajemen sebagai ilmu
baru lahir pada akhir abad ke-19. Gerakan manajemen ilmiah dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886
di Amerika Serikat.
Pada awalnya,
penyelidikan Taylor adalah menyangkut usaha mencapai efisiensi perusahaan dan
upaya meningkatkan produktivitas para pekerja. Berdasarkan penyelidikannya yang
terkenal, yaitu Studi Penggunaan Waktu dan Gerak-gerik dalam Melaksanakan
Pekerjaan (Time and Motion Study),
ditemukan bahwa rendahnya efisiensi tenaga kerja karena terlalu banyaknya waktu
dan gerak-gerik yang tidak produktif. Hasil penelitian Taylor kemudian
dituangkan dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Manajemen Ilmiah (The Principles of Scientifiic Managemen)
yang terbit tahun 1911. Karena sumbangannya ini, kemudian F.W Taylor dijuluki
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah (The
Father of Scientific Management).
Rintisan Ilmu manjemen
juga dilakukan oleh ahli lain dari prancis, yaitu Henry Fayol yang menerbitkan
sebuah buku berjudul Manajemen Umum dan Industri (General and Industrial Management) yang aslinya terbit dalam bahasa
Prancis pada tahun 1918. Henry Fayol merumuskan 14 asas atau prinsip umum
manajemen yang kemudian menjadi dasar – dasar teori ilmu manajemen. Oleh karena
itu, Henry Fayol mendapat julukan Bapak Ilmu Manajemen (The Father of Science of Managemen).
B.
Pengertian Manajemen
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008) Edisi Keempat, Manajemen adalah penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas
jalannya perusahaan dan organisasi. Sementara pengertian manajemen menurut para
ahli sebagai berikut :
a. Menurut
F.W Taylor, Manjemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk
menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan
organisasi lain) atau setiap system kerja sama manusia dengan sikap dan jiwa seseorang
sarjana dan dengan menggunakan alat – alat perumusan.
b. Menurut
T. Hani Handoko (ekonom dari Indonesia), Manajemen merupakan bekerja dengan
orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia, pengarahan,kepimpinan, dan pengawasan.
c. Menurut
S.P. Siagian (Ekonom dari Indonesia) dalam buku berjudul Filsafat Administrasi, Manajemen adalah kemampuan atau ketersmpilan
untuk memperolah suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
d. Menurut
Goerge R. Terry (Pengusaha dan politikus dari Amerika), Manajemen yaitusuatu
proses khas yang terdiri atas berbagai tindakan perencanaan, perorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
e. Menurut
James A.F. Stoner (ahli manajemen dari Australia), manajemen merupakan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
C. Fungsi Manajemen
Banyak ahli
mengemukakan fungsi manajemen. Pendapat dari Harold Koontz dan Cryl
O’Donnell banyak dianut ahli – ahli lain. Fungsi-fungsi ini merupakan
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan organisasi. Mereka itulah para manajer.
Fungsi – fungsi
manajemen dapat dilakukan pada beberapa tingkat baik manajer puncak (top
manager), manajer menengah (middle manager), maupun manajer tingkat bawah
(lower manager). Berikut uraian tentang fungsi – fungsi manajemen dalam
mengatur organisasi maupun badan usaha:
1.
Fungsi
Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan
suatu proses kegiatan, hasilnya berupa rencana. Perecanaan dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang
akan dikerjakan pada masa yang akann datang dalam pencapaian tujuan yang telah
diterapkan. Perencanaan yang baik semua sumber daya akan dapat digunakan secara
efektif dan efisien.
Adapun tujuh langkah
yang dilakukan dalam perencanaan :
· Memahami
sifat hakiki masalah yang dihadapi;
· Mengumpulkan
data yang diperlukan;
· Menganalisis
data;
· Menentukan
beberapa alternatif cara yang harus ditempuh unuk mencapai tujuan;
· Memilih
cara yang dianggap baik;
· Melaksanakan
pembuatan rencana;
· Menilai
hasil perencanaan yang telah dibuat.
2.
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses penggelompokan orang – orang, alat, tugas
atau kegiatan, tanggungjawab,dan wewenang sedemikan rupa hingga tercipta suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi
dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama atau persekutuan antara orang – orang
untuk percapaian tujuan bersama. Dalam bentuk formalnya, organisasi akan
diwujudkan sebuah struktur formal yang menunjukkan suatu rangka dari hubungan
antar kegiatan, dan jalinan wewenang serta tanggung jawab setiap satuan
organisasi. Dalam pengorganisasian terjadi pembentukan bagan struktur
organisasi.
Berikut enam asas yang
harus diperhatikan dalam pembentukan bagan struktur organisasi, antara lain :
·
Perumusan tujuan
organisasi secara jelas;
·
Pembagian tugas pekerjaan;
·
Delegasi wewenang;
·
Rentangan pengawasan;
·
Tingakat pengawasan;
·
Kesatuan perintah serta
tanggung jawab.
Berdasarkan kewenangan
dan tanggung jawab serta hubungan kerja dalam organisasi, dapat dibedakan
menjadi tiga bentuk, yaitu
a)
Organisasi
Bentuk Lurus atau Organisasi Garis
Kewenangan dari manajer
puncak langsung dilimpahkan kepada manajer di bawahnya dan diberi tanggung
jawab mengenai hal-hal di satuan yang dipimpinnya.
b)
Organisasi
Bentuk Fungsional atau Organisasi Staf
Kewenangan dari manajer
puncak dilimpahkan kepada para staf ahli mengenai suatu fungsi tertentu. Dan
pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab kepada staf ahli yang menyangkut
fungsi tertentu.
c)
Bentuk
Gabungan antara Organisasi Lurus dan Organisasi Fungsional/Staf
Satuan-satuan organisasi disusun dalam
bentuk lurus, di pihak lain ada staf ahli untuk memberikan konsultasi dan
bantuan terhadap satuan tersebut.
3.
Fungsi
Pengisian Jabatan (Staffing)
Fungsi Staffing berkenaan dengan penyarian,
seleksi, latihan pengembangan, dan pemberian imbalan terhadap karyawan. Calon
karyawan dapat diperoleh dari dalam yang berarti mengambil karyawan dari dalam
perusahaaan sendiri untuk diperomosikan ke dalam jabatan yang diperlukan. Dan
bisa juga melalui luar yang berarti teman-teman pegawai, kantor penempatan
tenaga kerja, lembaga-lembaga, pendidikan, dan bisa juga melalui periklanan.
4.
Fungsi
Pengarahan (Directing)
Fungsi pengarahan
biasanya disebut juga fungsi motivasi. Fungsi motivasi adalah suatu proses
pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan agar mereka secara ikhlas mau
berusaha untuk tercapainya tujuan organisasi secara efisien. Fungsi pengarahan
akan diwujudkan, antara lain dalam pemberian perintah dari atasan kepada
bawahan.
5.
Fungsi
Pengawasan (Controling)
Fungsi pengawasan
merupakan aktivitas mencocokkan, memeriksa, dan mengusahakan agar pekerjaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
D.
Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-Unsur manajemen merupakan syarat
untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Manajemen dibutuhkan oleh semua
organisasi karena memiliki tujuan. Dan tujuan manajemen sebagai berikut.
·
Mencapai tujuan
organisasi atau pribadi
·
Menjaga keseimbangan
diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, yaitu dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi. Misalnya pemilik dengan karyawan, kreditur
atau debitur, konsumen, pemasok, dll.
·
Mencapai efisiensi dan
efektivitas, seorang manajer yang baik harus selalu efektif dan efisien dalam
mencapai hasil yaitu dengan memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan.
Untuk mencapai
tujuan diperlukan unsur-unsur manejemen atau sering disebut juga
alat-alat/sarana (tools). Dan unsur-unsur terdiri dari Manusia, uang, bahan,
mesin, metode, dan pasar.
1.
Manusia
(Man)
Faktor
terpenting dari pencapaian tujuan yang telah ditentukan adalah manusia. Karena
manusia yang menyususn rencana dan tujuan tertentu serta melaksanakan proses
manajemen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manusia memiliki fungsi ganda
yaitu sebagai subjek dan objek. Menusia sebagia subjek, artinya manusia
berperan melakukan tindakan atau usaha. Dan manusia juga berperan sebagai
motivator, penggerak, ataupun dinamisator. Manusia sebagai objek, artinya
manusia bisa diatur dan digerakkan seperti sarana manajemen lain. Untuk
mencapai tujuan yang efektif dan efisien diperlukan manusia yang berkopeten.
2.
Uang
(Money)
Uang sebagai
sarana manajemen yang memungkinkan segala sesuatu diperhitungkan secara
rasional. Uang digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli bahan (material)
dan mesin, serta membiayai kegiatan peasaran dan penelitian metode kerja. Uang
sebagai sarana menajer sebgaiknya digunakan secara efisien dan efektif agar
tujuan yang ingin dicapai yang dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
Bahan
(Materials)
Bahan atau
materials terdiri atas bahan mentah (raw materials), barang setengah jadi, dan
barang jadi. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Penentuan bahan berkualitas dengan didukung oleh SDM yang kompeten
dapat mencapai sesuai dengan tujuan.
4.
Metode
(Methods)
Metode atau cara
digunakan untuk mendukung pemanfaatan manusia, uang dna bahan dalam aktivitas
manajemen. Metpde ini diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen, yaitu dalam
kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggerak, dan pengawasan. Suatu metode
dinyatakan sebagai tata cara kerja dengan mempertimbangkan aspek sasaran, fasilitas
tersedia, alokasi waktu, uang serta kegiatan usaha. Dengan metode kerja, tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
5.
Mesin
(Machines)
Peranan mesin
sebagai alat bantu kerja sangat diperlukan dalam setiap organisasi. Mesin dapat
meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Pemakaian mesin
mempermudah proses produksi, menciptkan efisiensi kerja, serta meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil produksi. Suatu perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dari biaya produksi tertentu.
6.
Pasar
(Market)
Penguasaan pasar
(market) untuk menyalurkan produk tertentu merupakan faktor yang perlu
diperhatiakan suatu perusahaan. Pasar berperan sebagai faktor yang mendorong
peningkatan kualitas hasil produksi. Penguasaan pasar untuk mendistribusikan
hasil-hasil produksi agar sampai kepada konsumen merupakan hal yang menentukan
dalam aktivitas manajemen. Agar dapat menguasai pasar kualitas dan harga barang
harus sesuai selera konsumen dan daya beli konsumen.
E.
Bidang Manajemen
Sejak lahirnya
manajemen sebagai ilmu, manajemen diterapkan pertama-tama untuk badan usaha
atau perusahaan. Dalam suatu badan usaha, kegiatan-kegiatan yang harus dikelola
dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang mencakup bidang produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan administrasi. Bidang manajemen berkaitan
dengan bidang-bidang yang ada dalam suatu badan usaha.
1.
Manajemen
Produksi
Manajemen produksi
adalah pengarahan dan pengawasan secara sistematis proses perubahan (transformasi)
faktor-faktor produksi (input) menjadi barang atau jasa (output). Input
diperlukan meliputi sumber daya manusia , mesin, peralatan, fasilitas, modal
uang, dll. Selain proses transformasi, terjadi penciptaan atau penambahan nilai
atau guna ekonomi (utility).
Manajemen produksi
terdiri atas dua tahapan pokok antara lain.
·
Tahap kegiatan
perencanaan system produksi merupakan tahapan sebelum dilakukan proses
produksi. Kegiatan ini dilakukan hanya sekali pada saat akan memulai suatu
usaha, atau mungkin, pada saat akan dilakukan perubahan besar – besaran atas
system produksi yang telah ada. Kegiatannya meliputi
a) Perencanaan
lokasi tempat usaha;
b) Perencanaan
pengaturan tata letak fasilitas dan peralatan produksi;
c) Perencanaan
system pengendalian persediaan bahan;
d) Pemilihan
perlengkapan dan fasilitas fisik untuk produksi (physical facilities;
e) Perencanaan
desain produk.
·
Tahap kegiatan
perencanaan dan penyelenggaraan produksi merupakan tahapan menjelang dan selama
berlangsungnya proses produksi. Kegiatannya meliputi
a) Perencanaan
dan pengawasan kegiatan produksi mencakup penepatan jumlah barang yang akan
dihasilkan, pengendalian persediaan bahan baku, dan pengawasan kualitas;
b) Penetapan
– penetapan seperti proses produksi (routing0, jadwal proses produksi
(scheduling), pemberian perintah kerja (dispathching), dan pengawasan.
2.
Manajemen
Pemasaran
Keberhasilan produksi
harus disertai pula keberhasilan dalam pemasarannya. Konsep pemasaran modern
mengajarkan bahwa produsen dalam menghasilkan barang atau jasa harus dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen. Pemasaran modern meletakkan
kepuasan konsumen sebagai tujuan. Agar baran atau jasa yang dihasilkan dapat
dipasarkan, manajemen pemasaran harus mendasarkan kegiatannya pada pengetahuan
tentang para calon konsumennya.
Dalam melaksankan
fungsinya, manajemen pemasaran dapat menggunakan beberapa konsep, antara lain
sebagai berikut.
a)
Konsep
Produksi
Konsep produksi
menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia diberbagai tempat
dengan harga yang murah. Manajer perusahaan yang berorientasi produksi
memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi dan
distribusi yang luas.
b)
Konsep
Menjual dan Penjualan
Konsep menjual
menyatakan bahwa jika konsumennya diabaikan maka konsumen tidak akan membeli
produk perusahaan dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu, perusahaan
harus melakukan penjualan dan promosi yang agresif.
c)
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran
menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menjadi efektif
daripada pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar.
d)
Konsep
Produk
Konsep produk
menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan
pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer berorientasi pada produk akan berusaha
untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakan.
e)
Konsep
Pemasaran Sosioal
Dalam konsep pemasaran
social, perusahaan bertindak berdasar-kan tiga pertimbangan, yaitu laba,
pemuasan keinginan konsumen, dan kepentingan masyarakat. Jadi perusahaan
diharapkan
3.
Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan (financial management) sering juga
disebut sebagai manajemen permodalan atau pembelanjaan perusahaan (business finance). Manajemen keuangan
mencakup penanganan masalah kebutuhan badan usaha, perencanaan struktur
keuangan badan usaha, sumber-sumber modal, dan analisis laporan keuangan.
Kegiatan pencarian
sumber dana disebut pembelanjaan pasif yang berarti menerima dana dari berbagai
sumber, sedangkan kegiatan penggunaan dana disebut pembelanjaan aktif yang
berarti menggunakan data yang diterima. Sumber – sumber keuangan perusahaan,
antara lain
·
Para pemilik,
tabunganmasyarakat, dan tabungan pemerintah;
·
Pasar uang dan pasar
modal diselenggrakan oleh lembaga-lembaga keuangan, baik maupun nonbank;
·
Penjualan saham, baik
secara tertutup untuk kalangan tertentu, misalnya di lingkungan keluarga,
maupun secara terbuka di bursa saham (bursa efek).
Badan usaha akan selalu
menekankan pada upaya memelihara efisiensi perusahaan dalam menangani masalah
analisis laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan suatu badan usaha
harus disertai analisis-analisis sebagai berikut.
a) Likuiditas
Likuditas adalah
kemampuan membayar kewajiban-kewajuban jangka pendek, seperti utang, gaji/upah
karyawan, dan pembelian bahan baku.
b) Solvabilitas
Solvabilitas adalah
kemampuan membayar seluruh kewajiban, seperti utang jangka pendek atau jangka
panjang, pembayaran gaji/upah, dll. Seandainya pembayaran dilikuidasi
(dibubarkan).
c) Rentabilitas
Rentabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba, misalnya per tahun dapat
dihasilkan laba sebesar 25% dari modal yang dimiliki.
4.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia
juga disebut manajemen tenaga kerja. Hal ini disebabkan yang ditangani adalah
tenaga kerja, baik manajer maupun tenaga kerja. Sumber daya manusia harus
diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyumbangkan kecakapan, keahlian, dan
daya kreatifitas dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya
manusia adalah cabang manajemen yang berurusan dengan penanganan hubungan
antara perusahaan dan para pekerja, yang mencakup persoalan penerima dan
seleksi, pelatihan dan pengembangan, pemberi kopensasi (imbalan), dan
kesejahteraan karyawan, serta hubungan industrial. Dengan kemampuan tersebut
diharapkn tenaga kerja dapat memenuhi persyaratan dalam menduduki suatu jabatan
atau menjalankan tugas tertentu.
Pengembangan karyawan
terkait dengan perlunya profesionalisme di kalangan para karyawan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menuntut perlunya profesionalisme yang
makin berkembang pula.
5.
Manajemen
Administrasi / Akuntansi
Pengelolaan kegiatan
yang bukan peristiwa keuangan/kekayaan disebut manajemen administrasi atau
manajemen tata usaha. Pengelolaan peristiwa keuangan/kekayaandisebutmanajemen
tata buku atau manajemen akuntansi. Keduannya tidak bisa dipisahkan satu sama
lain.
Dalam administrasi
modern, manajemen administrasi memanfaatkan computer dan teknologi komunikasi
dan informasi serta peralatan atau mesin-mesin kantor modern untuk
menyelenggarakan system informasi manajemen. Dengan system informasi manajemen,
manajemen administrasi memungkinkan dapat menyediakan dan memproses informasi
atau data, dan memanfaatkan segala informasi yang diperlukan dalam dunia usaha
secara terperinci dan akurat sehingga cara kerja yang dilakukan lebih
terorganisasi dan sistematis.
Tiga bidang akuntansi
ialah akuntansi keuangan, akuntansi biaya, dan akuntansi manajerial.
a)
Akuntansi
Keuangan (financial accounting)
Akuntansi keuangan
adalah pencatatan (pengadministrasian) peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
perubahan kekayaan, baik besarnya maupun strukturnya.
b)
Akuntansi
Biaya (cost accounting)
Akuntansi biaya adalah
pencatatan (pengadministrasian), penghitungan biaya (harga pokok) produksi,
biaya penjualan, biaya-biaya lain dan laba rugi.
c)
Akuntansi
Manajerial (managerial accounting)
Akuntansi manajerial
adalah akuntansi yang khusus disiapkan sebagai laporan atau bahan informasi
bagi manager, yang selanjutnya oleh manajer akan digunakan dalam pengawasan dan
pengambilan keputusan. Sebenarnya, akuntansi manajerual tidak lain adalah
rangkuman dari akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang secara khusus
disiapkan untuk kepentingan manajer.
F.
Tingkatan
Manajemen
Manajemen dapat
diklasifikasikan menggunakan dua cara, pertama menurut cakupan atau ruang
lingkup kegiatan manajemen dan menurut tingkatan dalam berorganisasi atau
hierarki manajemen.
1.
Cakupan
Kegiatan Manajemen
Berdasarkan cakupan
kegiatan atau ruang lingkup kegiatan dalam pengelolaan, tingkatan manajemen
dibedakan menjadi manajemen umum dan manajemen fungsional.
a)
Manajemen
Umum (General Management)
Tugas manajem umum
yaitu mengatur, mengawasi, dan mempertanggungjawabkan keseluruhan satuan kerja
atau divisi operasional yang mencakup kegiatan fungsional satuan kerja.
Manajemen bertanggung jawab terhadap keseluruhan bidang manajemen, seperti
produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan administrasi. Manajemen umum
dipimpin oleh manajer umum.
b)
Manajemen
Fungsional (Functional Management)
Manajemen fungsional
bertanggung jawab atas satu bidang manajemen tertentu, seperti produksi,
pemasaran, keuangan, personalia, atau administrasi. Kegiatan di setiap bidang
manajemen produksi, manajer produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran
proses produksi.
2.
Hierarki
Manajemen
Tingkatan manajemen
berdasarkan hierarki manajemen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
a)
Manajemen
Puncak (Top Management)
Manajemen puncak sering
disebut executive officer atau top management berada pada tingkatan
tertinggi. Manajemen puncak terdiri atas dewan direktur atau eksekutif.
Manajemen puncak tanggungjawab terhadap keseluruhan aktivitas suatu organisasi.
Tugas manajemen puncak adalah merencanakan kegiatan dan strategi serta
mengarahkan jalannya perusahaan. Manajemen puncak bertanggung jawab terhadap
keseluruhan aktivitas suatu organisasi, contohnya manajemen puncak adalah
direktur, chief executive officer (CEO), dan chef financial (CFO).
b)
Manajemen
Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah
terdiri atas beberapa tingkatan dalam sebuah organisasi. Tugas manajemen
menengah adalah menggerakkan, memahami, dan motivasi orang lain, baik secara
individu maupun kelompok. Manajemen menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan
manajemen lainnya dan kadang langsung kepada karyawan operasional. Manajemen
menengah berperan sebagai penghubung antar manajemen puncak dan menejemen
bawah. Contoh manajemen menengah adalah kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, dan manajer divisi.
c)
Manajemen
Lini Pertama
Manajemen lini pertama
merupakan manajemen tingkatan paling rendah dalam satu organisasi. Tugas dari
menejemen ini adalah memimpin dan mengawasi tenaga operasioanal, sebab manajemen
ini berhubungan langsung dengan tenaga operasional atau karyawan.
Selanjutnya factor apa
yang menentukan suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar? Proses suatu
manajemen suatu organisasi dapat berjalan lancer jika didukung manajer yang
berkompeten. Manajer harus memiliki keterampilan atau kemampuan yang dibutuhkan
dalam pengelolaan suatu organisasi. Kemampuan manajerial hendaknya dimiliki
seorang manajer untuk menggerakkan orang dan fasilitas yanag ada dalam
menjalankan fungsi-fungsinya guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Robert L.
Katz. Ekonom amerika serikat, seorang manajer harus memiliki keterampilan dasar
yang meliputi
a.
Keterampilan
Teknis (Technical Skills)
Keterampilan teknis
dimiliki oleh manajer lini pertama untuk menggunakan peralatan, parsedur, atau
teknik dari suatu bidang tertentu. Dalam melaksanakan tuga, manajer lini
pertama harus memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan pengetahuan, metode,
prosedur, teknik, dan akal. Kemampuan teknis diperoleh melalui pengalaman,
pendidikan, dan pelatihan. Keterampilan teknis merupakan kemampuan menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya seorang teknisi.
b.
Keterampilan
Manusiawi (Human Skills)
Keterampilan manusia
yang harus dimiliki, yaitu keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berinteraksi dengan orang lain. Katerampilan ini diperlukan dalam memotivasi
bawahan untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajer
menengah harus memiliki keterampilan manusiawi agar memungkinkan pendelegasian
tugas dan penggerakan karyawan berlangsung efisien.
c.
Keterampilan
Konseptual (Conceptual Skills)
Keterampilan konseptual
pada manajer, yaitu kemampuan mengoordinasikan dan menginterasikan seluruh kepentingan
dan kegiatan organisasi. Keterampilan konsepsual harus dimiliki atau dikuasai
manajer puncak. Dengan keterampilan ini, manajer puncak mampu melihat
keseluruhan permasalahan organisasi, memahami antar bagian yang saling
berkaitan, dan mengantisipasi perubahan salah satu bagian yang akan berpengaruh
terhadap seluruh organisasi.
G.
Prinsip
Manajemen
Pedoman
dalam mengelola sebuah organisasi, yaitu menggunakan prinsip manajemen. Prinsip
manajemen bersifat flaksibel, artinya tidak harus diterapkan sekaligus,
melainkan disesuaikan dengan situasi yang ada. Menurut Henry Fayol, seorang
ahli manajemen dalam bukunya Genenral and
Industrial Management, prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut.
a. Pembagian
Kerja (Division of Work)
Untuk mencapai tujuan tertentu setiap kegitan
organisasi harus ada pembagian kerja, setiap orang harus jelas tugas yang
dikerjakan. Pembagian atau spesialisasi kerja perlu disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian agar proses kerja berlangsung efektif. Tujuan pembagian
kerja adalah menciptakan proses kerja yang efektif dan efisien. Oleh karena
itu, penempatan tenaga kerja dalam suatu perusahaan sebaliknya menerapkan
prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (The right man in the right place). Pembagian kerja harus objektif,
bukan bersifat emosiopnal subjektif yang berdasarkan factor suka dan tidak
suka.
b. Wewenang
dan Tanggng Jawab (Authority and
Responsbility)
c. Disiplin (Discipline)
Sikap disiplin
harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam suatu organisasi agar pendelegasian
wewenang berlangsung secara efektif. Disiplin merupakan sikap dan perilaku
patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, baik
atasan maupun bawahan dapat melaksanakan pekerjaan sesuai rencana, peraturan,
dan sasaran yang telah ditetapkan.
d. Kesatuan
Perintah (Unity of Command)
Prinsip
kesatuan perintah dimaksuskan agar karyawan tidak mengalami kebingungan atas
perintah atasan. Karyawan harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang diberikan dapat berupa lisan maupun tulisan.
e. Kesatuan
Pengarahan (Unity of Direction)